Masih Terikat Kencang ( Kota Tarim Bersujud Cinta )
Ini hari –
hariku dengan kesendirian yang tak berujung . Aku, masa lalu masih terikat
kencang.
Air mata tak berhenti-henti setiap solat tuk memintanya kembali.
Aku hampir
gila.
Aku setengah
mati merenung dalam diam dan sepi.
Entah bagaimana aku melepas semua tentangnya yang tak pernah kumiliki
sepenuhnya.
Aku tercipta
dengan hati yang patah.
Aku mengering dengan perasaan yang tak berperi.
Harus bagaimana aku bisa lupa..
Darah-darah
itu,
Genggaman tangannya,
Dan aku
masih melekat dengan tulisan manis dalam lembaran surat yang terkirim sejarak
demi sejarak.
Aku masih menyimpannya bahkan sampai dalam hatiku.
Aku, Alwi,
bagaikan nafas yang menyatu.
ia sebenar-benarnya nafasku yang takkan pernah ku tinggali.
Ia tetap kekasihku yang akan selalu menggenang dalam bayangku.
Ia akan tetap jadi purnamaku dalam hening dan rindu.
Wahai
Pemilik Cinta,
ajari aku arti tegar dalam melepaskan kekasih.
Aku masih lebam antara ada dan tiada.
aku merasa hampa dengan hilang dirinya.
Ajari aku bagaimana meridhai tanpa harus melupakan.
Takdirku dengannya begitu singkat seperti waktu yang pergi dalam waktu yang
melingkar lalu hilang sekejap.
Ya Ilaahi,
Ia lelaki
yang kuharapkan dengan Firdausil ‘ala mengahantarkannya.
Syurga menghiburnya dalam pelupuk lara yang ku tanggung dengan kepergiannya.
Aku yakin
suatu hari nanti kan ada pertemuan untuk satu selamanya . Entah bagaimana
akhirnya, aku tetap menyerahkan hatiku pada Mu Yang Mulia.
Alwi adalah
cinta pertamaku yang datang dari bahagia-Mu yang menjadi hadiah yang tak
terlupa.
Ia pelupuk mataku tuk bisa menjadi indah dalam buaian asmara yang Engkau
ridhai.
Salam rindu untuknya, Cintaku.
Ku harap ia lebih dulu menghadap Rosul-Mu Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan
pelukan mesra nan murni di alam yang suatu hari akan ku kunjungi.
Salam untuknya, Cintaku.
do’aku selalu untuknya.
V Tarim on Your Way ✨✨
(Jangan lupa
sediakan tissue sebelum membaca novel amal nanti yaa… doain jadi! Aamiiin Ya
Rabb ^_^ )