Keutamaan Kota Tarim




Kota Tarim merupakan kota bersejarah. Jangan heran bila berkunjung ke kota Tarim ada hal-hal yang wajib diketahui para pengunjung agar tidak terlewatkan momen-momen yang menakjubkan.
Dibawah ini adalah keutaman tinggal dikota Tarim:
1.      Tarim ialah Kota para Auliya yang mendapatkan keberkahan do’a dari sahabat Nabi saw,Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq ra. Doa beliau menyelimuti tiga hal;
1.      Kota ini akan selalu aman dan tentram
2.      Air tidak akan putus (kering) meskipun iklim di Tarim begitu panas
3.      Dan akan lahirnya Para Wali, Alim Ulama seperti rerumputan yang tumbuh lebat dan subur.

2.      Kota Tarim dipenuhi cahaya! semua tempat dipenuhi dengan cahaya! Sehingga di jalanan, dipegunungan dan dirumah –rumah penduduk Tarim juga dipenuhi cahaya.

3.      Kota Tarim tak pernah sepi dari bacaan Maulid Nabi saw. Dan penduduknya amat menggemari Khatam Al-Qur’an rutin seminggu sekali didalam majelis-majelis yang terbuka lebar yang berlaku bagi Ahlu Tarim.

“ Adab dan Tatakrama Tinggal diTarim “




1.      Melihat semua perkara dengan sangkaan yang baik  (husnudzan)
Seperti kalam Habibana Abdullah bin Muhammad Baharun “husnudzan billah, husnudzan bi ‘abdillah” berprasangka baiklah pada Allah, begitu pula pada hamba-hambaNya
2.      Menguatkan tali hubungan dengan orang soleh yang hidup dan yang telah meninggal dunia. Contohnya berziaroh dan berdoa pada Allah dengan washilah mereka (orang-orang soleh)
3.      Tawadhu dan merendahkan diri baik dari segi zhahir maupun bathin.
Zohir : tidak menampakan kekayaan yang dimiliki
Bathin : merasakan diri serba kekurangan dari orang lain (tawadhu)
4.       Berlomba-lomba dalam berkhidmah apapun bentuk khidmahnya seperti membagikan air minum dalam majelis-majelis ilmu, majelis maulid, majelis qur’an dsb. Dan juga berusaha tsabat(tetap) dalam mempertahankan khidmahnya
5.      Bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan diri, membekali diri dengan ilmu, sambil mengambil manfaat dari semua sisi sebelum pulang ketanah air masing-masing.
Sebagaimana dikatakan oleh Habib Abdurrahman As-Segaff. “ Walaupun kita belajar sedikit saja dari ilmu di kota Tarim ini lebih baik berkahnya daripada belajar di tempat lain”
6.       Wajib bagi siapapun yang mengunjungi kota Tarim bersungguh-sungguh dalam hal beribadah dan beramal soleh karena semua amalan yang diistiqomahkan disini akan tsabat bila kembali ke negara asal.
7.      Memperbanyak niat baik di kota Tarim,
contoh: niat membersihkan diri dari segala dosa, niat mencari keberkahan ilmu dan amal, mengharapkan husnulkhatimah, niat berhidmah, niat bila nanti pulang akan memberikan manfaat kepada semua orang dsb.
8.      Senantiasa meminta do’a dengan setiap orang soleh yang kita jumpa
9.      Selalu menjaga hati dan niat. Dan Jangan sampai melarikan diri dari dua hal tersebut.
Al-Habib Mustofa bin Ahmad Muhdhar menyatakan, ‘Siapa yang masuk ke kota Tarim dan boleh menjaga dua perkara maka dia tidak akan keluar dari Tarim ini melainkan mendapat kedudukan kewalian: pertama, menjaga lisan dari kata-kata kurang  baik dan kedua menjaga hati.’
1.  Berusaha mengambil atau mencari keberkahan di kota Tarim seperti ziaroh makam para Wali, masjid-masjid di Tarim, atau tempat ibadah orang Soleh. Karena doa di kota Tarim sangat mustajab.
1.  Beradab dengan adab-adab yang telah ditentukan pada setiap tempat yang kita tinggal.
1.  Menjaga diri supaya tidak bermaksiat dikota ini baik zohir maupun bathin. Habib Ali bin Shihab berkata “Jangan sampai kalian bermaksiat di kota mulia ini karena roh para Solihin setiap hari mengelilingi kota Tarim. Jika mereka bertemu dengan kita dalam keadaan baik, maka mereka akan mendoakan kebaikan untuk kita”
1.  Tidak mengingkari adab-adab yang telah ditertibkan oleh orang soleh dikota ini.
Habib Ali Masyhur berkata: “ Jangan sampai kita ingkar dengan adab-adab yang telah ditertibkan karena ilmu kita tidak sampai dengan ilmu mereka”
Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas berkata; “ Aku mampu memberikan dalil dari Al-Qur’an dan Hadits atas adat-adat yang ada di kota Tarim ini”

MasyaAllah, tabarakallah.
Wallahu a’alam bisshowaab


Amalina Yuda
Selasa, 03 September 2019

Postingan Populer